Penyebab atrofi neurogenik Berita Unik by Soccer Hunter - August 3, 2024August 4, 2024 Atrofi neurogenik adalah jenis atrofi otot yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf, yang mengakibatkan gangguan pada fungsi saraf yang mengontrol otot. Penyebab utama dari atrofi neurogenik adalah kerusakan atau gangguan pada neuron motorik yang menghubungkan otak atau sumsum tulang belakang dengan otot. Ketika neuron-neuron ini tidak dapat mentransmisikan sinyal yang diperlukan untuk kontraksi otot, otot mulai menyusut dan kehilangan massa. Berikut adalah beberapa penyebab utama dari atrofi neurogenik: 1. Penyakit Motor Neuron Penyakit motor neuron adalah kelompok gangguan yang mempengaruhi neuron motorik di otak dan sumsum tulang belakang. Contoh utamanya adalah Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), yang dikenal juga sebagai penyakit Lou Gehrig. Dalam ALS, neuron motorik degenerasi dan mati, mengakibatkan atrofi otot yang parah dan progresif. Penyakit ini mengakibatkan penurunan kekuatan otot dan fungsi motorik yang semakin memburuk seiring waktu. 2. Polineuropati Polineuropati adalah kondisi yang melibatkan kerusakan pada beberapa saraf perifer sekaligus. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk diabetes, infeksi, atau keracunan. Dalam polineuropati, saraf perifer yang mengontrol otot tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan atrofi otot di area yang dipengaruhi. Polineuropati diabetes, misalnya, dapat menyebabkan kerusakan saraf dan atrofi otot di ekstremitas seperti tangan dan kaki. 3. Cedera Saraf Cedera pada saraf, seperti cedera pada saraf perifer akibat trauma atau kecelakaan, dapat menyebabkan atrofi neurogenik. Jika saraf yang mengontrol otot mengalami kerusakan, sinyal dari sistem saraf pusat ke otot terganggu, yang mengakibatkan penurunan kekuatan dan massa otot di daerah yang terkena. Misalnya, cedera saraf radial dapat menyebabkan atrofi otot di lengan dan tangan. 4. Sakit Saraf Tulang Belakang Gangguan pada saraf tulang belakang, seperti hernia diskus atau stenosis spinal, dapat menyebabkan atrofi neurogenik. Ketika saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang tertekan atau terjepit, sinyal yang diperlukan untuk mengontrol otot dapat terganggu, menyebabkan atrofi otot di daerah yang terhubung dengan saraf tersebut. 5. Sindrom Guillain-Barré Sindrom Guillain-Barré adalah gangguan autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer. Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan otot yang cepat berkembang dan atrofi otot, terutama pada ekstremitas. Sindrom ini sering dimulai dengan kesemutan atau kelemahan pada kaki dan tangan, yang kemudian dapat menyebabkan atrofi otot jika tidak diobati dengan cepat. 6. Poliomielitis Poliomielitis adalah infeksi virus yang mempengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan serta atrofi otot. Virus polio menyerang neuron motorik di sumsum tulang belakang, yang mengakibatkan penurunan massa otot di area yang terkena infeksi. Meskipun vaksinasi telah mengurangi kejadian polio secara signifikan, kasus yang tidak diobati dapat menyebabkan atrofi neurogenik yang parah.