Kebiasaan yang Mengindikasikan Kamu Sedang Quiet Quitting Berita Unik by Soccer Hunter - October 26, 2024 “Quiet quitting” adalah istilah yang menggambarkan keadaan di mana seseorang melakukan pekerjaan minimal tanpa berusaha lebih dan kehilangan motivasi atau semangat dalam pekerjaan. Kebiasaan ini sering kali muncul ketika individu merasa tidak puas dengan lingkungan kerja atau merasa terjebak dalam rutinitas. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat mengindikasikan bahwa kamu sedang mengalami quiet quitting. 1. Kurangnya Komitmen pada Tugas Salah satu tanda paling jelas dari quiet quitting adalah menurunnya komitmen terhadap tugas yang diberikan. Jika kamu mulai mengabaikan deadline, melewatkan rapat, atau hanya menyelesaikan pekerjaan minimum yang diperlukan, ini bisa jadi pertanda bahwa kamu tidak lagi berinvestasi secara emosional dalam pekerjaanmu. 2. Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Tim Ketika seseorang merasa terasing di tempat kerja, mereka cenderung menarik diri dari kegiatan tim atau interaksi sosial. Jika kamu mulai menghindari diskusi grup, tidak lagi berkontribusi dalam proyek kolaboratif, atau tidak mau terlibat dalam kegiatan di luar pekerjaan, ini bisa jadi indikasi bahwa kamu sedang quiet quitting. 3. Menunjukkan Sikap Acuh Tak Acuh Ketika semangat kerja mulai memudar, sikap acuh tak acuh biasanya akan muncul. Kamu mungkin akan merasa kurang peduli terhadap hasil kerja atau menganggap pekerjaan hanya sebagai kewajiban semata. Jika kamu sering merasa tidak ada motivasi untuk memberikan yang terbaik, ini bisa menjadi sinyal bahwa kamu sedang mengalami quiet quitting. 4. Meningkatnya Keinginan untuk Berpindah Pekerjaan Jika kamu sering kali merasa ingin mencari pekerjaan lain, ini bisa jadi tanda bahwa kamu tidak lagi puas dengan kondisi kerja saat ini. Ketika ketidakpuasan mulai menguasai pikiranmu dan mengalihkan fokus dari tugas-tugas harian, kemungkinan besar kamu sedang mengalami quiet quitting. 5. Menghindari Tanggung Jawab Tambahan Ketika kamu tidak lagi ingin mengambil tanggung jawab tambahan atau proyek baru, ini bisa menjadi pertanda bahwa kamu tidak ingin terlibat lebih dalam. Jika sebelumnya kamu bersemangat untuk mengambil tantangan baru tetapi sekarang hanya ingin menyelesaikan tugas rutin, itu mungkin indikasi quiet quitting. 6. Fokus pada Jam Kerja, Bukan Hasil Kerja Salah satu ciri khas dari quiet quitting adalah fokus berlebihan pada jam kerja daripada hasil kerja. Jika kamu lebih mementingkan untuk menyelesaikan jam kerja tanpa memperhatikan kualitas atau produktivitas, ini bisa menjadi tanda bahwa motivasimu untuk sukses telah hilang. 7. Merasa Terasing dan Tidak Termotivasi Ketika kamu merasa terasing dari rekan kerja atau merasa tidak termotivasi untuk berkontribusi, ini bisa menunjukkan bahwa kamu sedang dalam fase quiet quitting. Jika kamu tidak merasa terhubung dengan tujuan tim atau perusahaan, maka keinginan untuk berpartisipasi juga akan berkurang.