Jenis Keguguran yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil Berita Unik by Soccer Hunter - February 28, 2024 Keguguran dapat terjadi pada berbagai tahap kehamilan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa jenis keguguran memang memerlukan perhatian khusus dan pengawasan medis yang lebih ketat. Berikut adalah beberapa jenis keguguran yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil: Keguguran Awal (Miscarriage): Keguguran yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu umumnya disebut sebagai keguguran awal. Ini adalah jenis keguguran paling umum dan dapat disebabkan oleh masalah kromosom pada janin, masalah hormonal, infeksi, atau masalah kesehatan ibu, seperti penyakit autoimun atau gangguan pembekuan darah. Keguguran Berulang: Keguguran yang terjadi berturut-turut pada tiga kehamilan atau lebih disebut sebagai keguguran berulang. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasari, seperti gangguan hormonal, masalah kromosom, atau gangguan pada rahim. Keguguran Ektopik (Ectopic Pregnancy): Keguguran ektopik terjadi ketika janin berkembang di luar rahim, biasanya di saluran tuba. Kondisi ini sangat serius dan dapat mengancam nyawa ibu jika tidak segera diobati. Gejalanya dapat mencakup nyeri perut yang parah, pendarahan vagina, dan pusing. Keguguran Molari (Molar Pregnancy): Keguguran molari terjadi ketika jaringan plasenta berkembang menjadi kista abnormal. Ini adalah jenis kehamilan yang tidak dapat dipertahankan dan sering disebut sebagai "kehamilan trofoblastik gestasional". Gejalanya termasuk pendarahan vagina berlebihan, kram perut, dan kenaikan kadar hormon kehamilan yang tidak normal. Keguguran yang Terjadi Setelah Usia 20 Minggu: Keguguran yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dikenal sebagai keguguran late-term atau keguguran janin yang sudah lahir (stillbirth). Ini adalah situasi yang sangat menghancurkan dan sering kali memerlukan perawatan medis yang intensif dan dukungan emosional yang besar. Jika Anda mengalami gejala keguguran atau memiliki riwayat keguguran yang membuat Anda khawatir, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter Anda. Mereka akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab dan memberikan perawatan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, pengawasan medis yang lebih ketat atau intervensi medis mungkin diperlukan untuk melindungi kesehatan ibu dan janin.