Bagaimana cara minum vitamin untuk ibu hamil agar tidak mual? Berita Unik by Soccer Hunter - January 31, 2024February 2, 2024 Mual adalah salah satu masalah umum yang sering dialami oleh ibu hamil ketika mengonsumsi vitamin prenatal. Namun, ada beberapa strategi yang bisa Anda coba untuk mengurangi mual saat minum vitamin prenatal: Konsumsi dengan Makanan: Salah satu cara terbaik untuk mengurangi mual saat mengonsumsi vitamin prenatal adalah dengan mengonsumsinya bersamaan dengan makanan atau camilan ringan. Makanan akan membantu meredakan perut kosong dan bisa membantu mengurangi rasa mual. Konsumsi Sebelum Tidur: Banyak wanita melaporkan bahwa mereka lebih nyaman mengonsumsi vitamin prenatal sebelum tidur atau sebelum beristirahat di malam hari. Ini dapat membantu mengurangi kemungkinan mual yang dialami saat beraktivitas. Pilih Suplemen yang Lebih Ringan: Beberapa vitamin prenatal memiliki dosis yang lebih tinggi atau kandungan zat besi yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan mual. Anda bisa mencoba mencari suplemen yang formulanya lebih ringan atau dengan dosis yang lebih rendah untuk mengurangi kemungkinan mual. Bagi Dosis: Jika Anda masih merasa mual meskipun mengonsumsi vitamin prenatal bersama makanan, pertimbangkan untuk membagi dosis menjadi dua bagian. Misalnya, Anda bisa mengonsumsi setengah dosis di pagi hari dan setengah dosis lagi di malam hari. Hindari Bau dan Rasa yang Membuat Mual: Beberapa wanita menemukan bahwa aroma atau rasa dari vitamin prenatal mereka dapat memicu mual. Anda bisa mencoba mencari suplemen dengan rasa yang lebih netral atau mencoba merek lain yang tidak memicu reaksi mual. Minum dengan Cairan yang Banyak: Pastikan untuk minum banyak cairan saat mengonsumsi vitamin prenatal. Dehidrasi dapat memperburuk gejala mual, jadi pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik. Konsultasikan dengan Dokter: Jika Anda masih mengalami mual yang parah atau tidak dapat ditangani dengan strategi di atas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Mereka mungkin dapat merekomendasikan strategi lain atau bahkan mengganti jenis vitamin prenatal yang Anda konsumsi. Ingatlah bahwa setiap wanita hamil berbeda, jadi yang penting adalah mencari strategi yang paling nyaman bagi Anda dan mengkomunikasikan setiap kekhawatiran atau masalah dengan dokter Anda.
Manfaat senam nifas bagi ibu Berita Unik by Soccer Hunter - January 27, 2024January 28, 2024 Senam nifas adalah serangkaian latihan fisik yang direkomendasikan untuk ibu setelah melahirkan. Program senam ini dirancang khusus untuk membantu ibu pulih dari proses persalinan dan menguatkan tubuh setelah mengalami perubahan besar selama kehamilan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari senam nifas bagi ibu: 1. Mempercepat Pemulihan Pasca Persalinan: Senam nifas membantu meningkatkan sirkulasi darah, metabolisme, dan regenerasi jaringan, sehingga mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi atau persalinan normal. Ini membantu ibu pulih secara fisik lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi pasca persalinan. 2. Menguatkan Otot-otot Tubuh: Selama kehamilan, otot-otot tubuh ibu mengalami pelemahan dan penyesuaian untuk mendukung pertumbuhan janin. Senam nifas membantu menguatkan kembali otot-otot tersebut, terutama otot-otot perut, panggul, dan punggung yang sangat dipengaruhi selama kehamilan dan persalinan. 3. Meningkatkan Postur Tubuh: Postur tubuh ibu seringkali berubah selama kehamilan karena pertambahan berat badan dan penyesuaian struktur tubuh untuk menopang janin. Senam nifas membantu memperbaiki postur tubuh dengan menguatkan otot-otot inti dan meningkatkan keseimbangan. 4. Meredakan Nyeri dan Ketegangan: Latihan senam yang lembut dan terarah dapat membantu meredakan nyeri dan ketegangan yang umum dialami pasca persalinan, seperti nyeri punggung, nyeri bahu, dan ketidaknyamanan di area panggul dan perineum. 5. Meningkatkan Kesejahteraan Mental: Melahirkan dan menjadi ibu baru bisa menjadi pengalaman yang menantang secara emosional dan mental. Senam nifas dapat membantu meningkatkan mood, mengurangi stres, dan meningkatkan kepercayaan diri ibu, sehingga membantu mengatasi masalah kesehatan mental pasca persalinan seperti baby blues atau depresi postpartum. 6. Membantu Mengontrol Berat Badan: Melakukan senam nifas secara teratur dapat membantu ibu mengontrol berat badan pasca persalinan dengan meningkatkan pembakaran kalori dan mempercepat pemulihan metabolisme setelah kehamilan. 7. Meningkatkan Energi dan Stamina: Meskipun ibu mungkin merasa lelah pasca persalinan, latihan fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan energi dan stamina, sehingga memudahkan ibu dalam menjalani tugas sehari-hari merawat bayi. 8. Meningkatkan Kualitas Tidur: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur ibu, sehingga membantu memulihkan energi dan mempercepat proses penyembuhan. Senam nifas bukan hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga membantu ibu merasa lebih kuat, sehat, dan siap menghadapi peran barunya sebagai orangtua. Penting untuk memulai program senam nifas secara perlahan dan bertahap, sesuai dengan rekomendasi dokter atau ahli kesehatan, dan mendengarkan tubuh untuk menghindari cedera atau kelelahan berlebihan.
Berapa banyak porsi MPASI sehari untuk bayi usia 8 bulan? Berita Unik by Soccer Hunter - January 24, 2024January 26, 2024 Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada bayi usia 8 bulan adalah langkah penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun, jumlah porsi MPASI yang dibutuhkan untuk setiap bayi bisa bervariasi tergantung pada kebutuhan masing-masing anak. Berikut adalah panduan umum seputar porsi MPASI untuk bayi usia 8 bulan: 1. Frekuensi Pemberian Makan: Pada usia 8 bulan, bayi umumnya masih akan mendapatkan sebagian besar nutrisi mereka dari ASI atau susu formula. MPASI sebaiknya diberikan sebagai pelengkap, dan pemberian makan bisa dimulai dengan satu atau dua kali sehari. 2. Jumlah Porsi: Seiring dengan pengenalan MPASI, Anda dapat mulai memberikan satu hingga dua sendok makan puree atau makanan lembut lainnya pada setiap sesi makan. Jumlah ini dapat disesuaikan dengan respon bayi terhadap makanan dan nafsu makan mereka. 3. Variasi Jenis Makanan: Berikan variasi jenis makanan pada setiap sesi makan untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang seimbang. Termasuk sayuran, buah-buahan, sumber protein (daging, ikan, atau tahu), dan sumber karbohidrat (nasi, pasta, atau roti). 4. Perhatikan Tanda Kesiapan dan Kebutuhan: Amati tanda-tanda kesiapan bayi untuk makan lebih banyak atau kurang. Jika mereka menunjukkan minat yang besar pada makanan dan terlihat puas, Anda dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan porsi atau frekuensi pemberian makan. 5. Penyesuaian dengan ASI atau Susu Formula: Jumlah MPASI yang diberikan sebaiknya tidak menggantikan jumlah ASI atau susu formula yang dibutuhkan bayi. ASI atau susu formula tetap menjadi sumber utama nutrisi pada usia ini. 6. Konsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter: Untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan bayi Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi anak atau dokter. Mereka dapat membantu menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi serta memberikan saran nutrisi yang sesuai. 7. Respons Individu Bayi: Setiap bayi memiliki respons yang berbeda terhadap MPASI. Beberapa bayi mungkin lebih cepat menerima makanan padat, sementara yang lain mungkin memerlukan waktu lebih lama. Bersabarlah dan biarkan bayi menentukan ritme makan mereka. 8. Mengenali Tanda Kebiasaan Makan: Perhatikan apakah bayi menunjukkan tanda-tanda lapar atau kenyang. Mereka mungkin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan pemberian makanan padat, dan itu normal. 9. Pertimbangkan Kadar Aktivitas Fisik Bayi: Bayi yang lebih aktif mungkin memerlukan lebih banyak kalori. Pertimbangkan tingkat aktivitas fisik bayi Anda saat menentukan jumlah MPASI yang sesuai.
Cara kami memilih rekomendasi produk serum vitamin C terbaik Berita Unik by Soccer Hunter - January 20, 2024 Memilih rekomendasi produk serum vitamin C terbaik melibatkan evaluasi berbagai faktor untuk memastikan bahwa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Proses pemilihan rekomendasi serum vitamin C terbaik melibatkan pertimbangan mendalam terhadap kualitas formula, konsentrasi vitamin C, potensi iritasi, serta respons dan ulasan pengguna. Berikut adalah cara kami memilih rekomendasi produk serum vitamin C: 1. Formula dan Kandungan: Kami mempertimbangkan formula produk dan kandungan utamanya, terutama konsentrasi vitamin C. Produk dengan kandungan yang optimal dan bentuk vitamin C yang stabil lebih mungkin untuk memberikan manfaat yang diinginkan. 2. Kualitas Bahan: Kami mengevaluasi kualitas bahan yang digunakan dalam serum, termasuk kestabilan vitamin C, keberadaan bahan tambahan seperti vitamin E, ferulic acid, atau asam hialuronat yang dapat meningkatkan efektivitas produk. 3. Ulasan Pengguna: Kami memeriksa ulasan dan testimoni pengguna yang sebenarnya untuk mendapatkan pandangan langsung tentang pengalaman orang dengan produk tersebut. Ulasan pengguna memberikan wawasan berharga tentang efektivitas, tolerabilitas, dan hasil yang diperoleh. 4. Riset Ilmiah dan Keamanan: Melibatkan produk yang didukung oleh penelitian ilmiah dan memastikan bahwa produk tersebut aman digunakan. Kami mengecek apakah produk telah melewati uji dermatologis dan apakah ada riset ilmiah yang mendukung klaim efektivitasnya. 5. Konsistensi Produk: Kami mempertimbangkan konsistensi dan tekstur produk. Produk yang memiliki konsistensi yang baik dan mudah meresap ke dalam kulit biasanya lebih disukai oleh konsumen. 6. Kemungkinan Iritasi: Kami mengidentifikasi kemungkinan iritasi yang dapat disebabkan oleh konsentrasi atau jenis vitamin C yang digunakan. Serum yang dirancang untuk cocok dengan berbagai jenis kulit, termasuk kulit sensitif, lebih cenderung masuk ke dalam rekomendasi kami. 7. Harga dan Keberlanjutan: Kami mempertimbangkan keseimbangan antara kualitas produk dan harganya. Rekomendasi kami mencakup produk dengan berbagai kisaran harga untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan berbagai anggaran. Kami juga memperhatikan apakah produk atau merek memiliki tanggung jawab keberlanjutan. 8. Inovasi dan Keunikan: Jika produk menawarkan inovasi tertentu atau keunikan dalam formulasi atau teknologi pengiriman, hal ini dapat menjadi faktor tambahan yang kami pertimbangkan. 9. Reputasi Merek: Kami mengevaluasi reputasi merek dan sejarah produk-produk sebelumnya yang telah dirilis oleh merek tersebut. Merek-merek terkemuka dengan rekam jejak yang baik dalam perawatan kulit lebih cenderung masuk ke dalam rekomendasi kami.
Minum Jus Setiap Hari, Apa Efeknya bagi Kesehatan? Berita Unik by Soccer Hunter - January 17, 2024January 18, 2024 Minum jus secara teratur dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan jika diintegrasikan dalam pola makan seimbang dan bergizi. Berikut adalah beberapa efek positif minum jus setiap hari bagi kesehatan: 1. Pemberian Nutrisi yang Tinggi: Minum jus, terutama jus buah dan sayur segar, dapat memberikan pemberian nutrisi yang tinggi. Buah-buahan dan sayuran mengandung vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan tubuh. Jus juga dapat menjadi cara cepat dan mudah untuk memasukkan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan tanpa mengonsumsi jumlah makanan yang besar. 2. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh: Jus buah dan sayur kaya akan vitamin C dan antioksidan, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C membantu produksi sel darah putih dan melindungi tubuh dari infeksi, sementara antioksidan melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. 3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan: Jus yang mengandung serat dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan saluran pencernaan, mencegah sembelit, dan memberikan dukungan bagi pertumbuhan bakteri baik di usus. 4. Memperbaiki Hidrasi Tubuh: Beberapa jus, terutama jus buah, dapat memberikan hidrasi tambahan bagi tubuh. Kandungan air dalam buah-buahan membantu mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, yang esensial untuk fungsi organ yang optimal. 5. Menyediakan Energi yang Cepat: Jus dapat memberikan sumber energi yang cepat karena mengandung gula alami dari buah-buahan. Ini dapat menjadi pilihan camilan sehat untuk mengatasi rasa lapar dan memberikan dorongan energi, terutama jika memilih buah-buahan rendah indeks glikemik. 6. Mendukung Kesehatan Jantung: Jus sayur dan buah yang kaya antioksidan, seperti jus tomat atau delima, dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Antioksidan ini dapat membantu mengurangi peradangan dan menurunkan kadar kolesterol. 7. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis: Konsumsi buah-buahan dan sayuran melalui jus secara teratur telah dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. 8. Menyediakan Antioksidan untuk Kesehatan Kulit: Antioksidan dalam jus dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan radikal bebas. Ini dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan melawan penuaan dini. 9. Detoksifikasi Tubuh: Beberapa jus, seperti jus sayur hijau, dianggap memiliki efek detoksifikasi pada tubuh. Mereka membantu membersihkan racun dan zat berbahaya dari tubuh, meskipun perlu diingat bahwa tubuh sudah memiliki sistem detoksifikasi alami.
Mata Jadi Buram Setelah Melahirkan? Mungkin Ini Sebabnya Berita Unik by Soccer Hunter - January 10, 2024 Mata yang menjadi buram atau kabur setelah melahirkan bisa menjadi pengalaman yang mengejutkan bagi sebagian wanita. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan mata menjadi buram setelah melahirkan melibatkan perubahan hormonal, tekanan darah, kelelahan, dan perubahan sirkulasi. Berikut beberapa kemungkinan sebabnya: 1. Perubahan Hormonal: Setelah melahirkan, tubuh mengalami perubahan hormonal yang signifikan, terutama penurunan hormon kehamilan seperti estrogen dan progesteron. Perubahan hormonal ini dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dalam mata, mengakibatkan peningkatan atau penurunan produksi air mata. Peningkatan kadar prolaktin, hormon yang merangsang produksi ASI, juga dapat berkontribusi pada perubahan sensitivitas mata. 2. Dehidrasi: Persalinan dapat menyebabkan dehidrasi, terutama jika ibu kehilangan banyak cairan selama proses melahirkan. Dehidrasi dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh, termasuk di area mata, yang dapat menyebabkan mata terasa kering dan buram. 3. Tekanan Darah Tinggi atau Preeklampsia: Peningkatan tekanan darah selama kehamilan atau kondisi preeklampsia dapat berdampak pada kesehatan mata. Jika tekanan darah tinggi tidak terkendali, dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil di mata dan mengakibatkan gangguan penglihatan. 4. Kelelahan dan Kurang Tidur: Proses persalinan dan perawatan bayi baru dapat mengakibatkan kurang tidur dan kelelahan yang ekstrem. Kelelahan dapat menyebabkan mata terasa kering, iritasi, dan dapat mempengaruhi akuitas visual, sehingga mengakibatkan mata terasa buram. 5. Peningkatan Tekanan Intraokular: Beberapa wanita dapat mengalami peningkatan tekanan intraokular setelah melahirkan. Ini dapat memengaruhi penglihatan dan menyebabkan mata menjadi buram. 6. Efek Samping Obat atau Anestesi: Penggunaan obat atau anestesi selama persalinan atau operasi Caesar dapat menyebabkan efek samping pada sistem saraf atau mata, yang mungkin mencakup mata buram. 7. Perubahan Sirkulasi: Selama kehamilan, volume darah meningkat, dan setelah melahirkan, tubuh mengalami perubahan kembali ke kondisi non-kehamilan. Perubahan sirkulasi ini dapat mempengaruhi aliran darah ke mata dan memengaruhi penglihatan. Tindakan yang Dapat Diambil: Istirahat yang Cukup: Cobalah untuk mendapatkan istirahat yang cukup, meskipun tantangan merawat bayi baru lahir. Konsumsi Cairan: Pastikan Anda cukup minum air untuk mengatasi potensi dehidrasi. Pemeriksaan Kesehatan: Jika gejala mata buram persisten atau disertai dengan gejala lain yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli mata untuk pemeriksaan lebih lanjut. Perhatikan Tekanan Darah: Pantau tekanan darah Anda dan laporkan setiap peningkatan pada dokter. Pemulihan Postpartum yang Baik: Perhatikan kesehatan secara menyeluruh selama masa pemulihan postpartum untuk mendukung pemulihan mata dan tubuh secara keseluruhan. Jika gejala mata buram setelah melahirkan berlanjut atau memburuk, sangat penting untuk mendiskusikan kondisi ini dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Neurastenia, Gangguan Saraf yang Membuat Lelah Fisik dan Mental Berita Unik by Soccer Hunter - January 6, 2024January 7, 2024 Neurastenia adalah gangguan saraf yang sering kali menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Meskipun tidak diakui sebagai diagnosis medis yang independen dalam panduan diagnostik modern seperti DSM-5, istilah ini telah digunakan sejak abad ke-19 untuk menggambarkan kondisi yang sering terkait dengan stres kronis dan kelelahan yang berlebihan. Neurastenia seringkali dikaitkan dengan kehidupan modern yang penuh tekanan, ketegangan, dan tuntutan yang terus-menerus. Berikut adalah beberapa karakteristik dan gejala yang sering terkait dengan neurastenia: 1. Kelelahan Fisik dan Mental: Gejala utama neurastenia adalah kelelahan yang terus-menerus, baik secara fisik maupun mental. Penderita mungkin merasa lelah bahkan setelah istirahat yang cukup dan tidak bisa mengembalikan energi dengan cepat. 2. Gangguan Tidur: Kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak seringkali menjadi bagian dari gambaran neurastenia. Penderita dapat mengalami insomnia, terbangun dengan mudah, atau tidak merasa segar setelah tidur. 3. Kesulitan Berkonsentrasi: Penderita neurastenia seringkali mengalami kesulitan berkonsentrasi dan fokus pada tugas-tugas sehari-hari. Kekurangan daya tahan kognitif dapat memengaruhi performa di tempat kerja atau sekolah. 4. Gejala Fisik Tanpa Penyebab Medis Jelas: Orang dengan neurastenia mungkin mengeluhkan gejala fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, dan gangguan pencernaan tanpa adanya penyebab medis yang jelas. 5. Kecemasan dan Depresi: Kondisi ini dapat dikaitkan dengan gejala kecemasan dan depresi. Penderita neurastenia sering merasa tertekan, khawatir, dan cemas. 6. Menurunnya Ketahanan Terhadap Stres: Orang dengan neurastenia cenderung lebih rentan terhadap stres, dan tuntutan harian dapat dengan mudah menguras energi mereka. 7. Gangguan Fungsi Seksual: Neurastenia dapat memengaruhi fungsi seksual, termasuk penurunan libido, kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi (pada pria), atau kesulitan mencapai orgasme. 8. Sensitivitas Terhadap Stimulus Eksternal: Penderita neurastenia dapat menjadi lebih sensitif terhadap stimulus eksternal seperti suara, cahaya, atau keramaian, yang dapat meningkatkan tingkat kelelahan dan stres. 9. Gangguan Mood: Perubahan mood, seperti perasaan mudah tersinggung, irritabilitas, atau perasaan sedih, juga dapat terjadi pada neurastenia. Meskipun istilah neurastenia tidak lagi secara resmi digunakan dalam praktik klinis modern, gejala dan karakteristik yang terkait dengannya sering diakui dalam konteks gangguan kesehatan mental seperti gangguan kecemasan atau depresi. Penderita neurastenia mungkin memerlukan bantuan profesional seperti konseling atau terapi untuk membantu mengatasi gejala dan mengelola stres. Pengelolaan stres, perubahan gaya hidup, dan dukungan sosial dapat menjadi bagian dari pendekatan terapeutik untuk meredakan gejala neurastenia. Penting bagi individu yang mengalami gejala yang mencurigakan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan guna mendapatkan evaluasi yang tepat dan memulai rencana perawatan yang sesuai.
Apa saja jenis dan kandungan di dalam ONS? Berita Unik by Soccer Hunter - January 3, 2024January 5, 2024 Oral Nutritional Supplements (ONS) hadir dalam berbagai jenis dan formulasi, dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis dan kandungan umum yang dapat ditemukan dalam ONS: 1. ONS Standar: ONS standar merupakan formulasi umum yang menyediakan campuran lengkap nutrisi, termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Produk ini cocok untuk individu yang membutuhkan asupan gizi tambahan karena penurunan nafsu makan, kesulitan makan, atau risiko malnutrisi. ONS standar dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan nutrisi harian secara keseluruhan. 2. ONS Tinggi Protein: ONS tinggi protein diformulasikan khusus untuk memberikan tambahan protein, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Produk ini dapat cocok untuk individu yang membutuhkan peningkatan asupan protein, seperti mereka yang sedang dalam proses pemulihan pascaoperasi, atlet, atau lansia yang mungkin mengalami kehilangan massa otot. 3. ONS Rendah Gula atau Tanpa Gula: Untuk individu yang membutuhkan kontrol gula darah atau yang memilih mengurangi konsumsi gula, ONS rendah gula atau tanpa gula dapat menjadi pilihan. Produk ini biasanya cocok untuk penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga asupan gula rendah. 4. ONS Kaya Serat: ONS kaya serat dapat membantu mendukung kesehatan pencernaan dan mengatasi masalah konstipasi. Produk ini mengandung serat tambahan, yang dapat membantu menjaga keseimbangan pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang. 5. ONS dengan Asam Lemak Omega-3: Asam lemak omega-3 memiliki manfaat kesehatan yang luas, termasuk mendukung kesehatan jantung dan otak. ONS dengan tambahan omega-3 dapat bermanfaat bagi mereka yang ingin memperkuat asupan nutrisi ini. 6. ONS Tinggi Energi: ONS tinggi energi menyediakan kalori tambahan dan sering direkomendasikan untuk individu yang mengalami kehilangan berat badan yang signifikan, seperti penderita kanker atau penderita penyakit kronis yang memerlukan asupan energi tambahan. 7. ONS Rendah Laktosa: ONS rendah laktosa atau tanpa laktosa cocok untuk individu yang intoleran terhadap laktosa. Produk ini membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa menimbulkan masalah pencernaan yang berkaitan dengan intoleransi laktosa. 8. ONS dengan Serat Prebiotik: Beberapa ONS mengandung serat prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam saluran pencernaan. Ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan usus dan sistem pencernaan secara keseluruhan. 9. ONS untuk Anak-Anak: ONS khusus untuk anak-anak hadir dalam formulasi yang menarik dan mencakup nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.