Mengapa Indonesia Tidak Bisa Masuk Ke Piala Dunia ? Soccer by Soccer Hunter - July 4, 2019 Sering bukan terbesit di pikiran kita kapan ya negeri tercinta kita Indonesia bisa masuk ke kompetisi bergengsi seperti Piala Dunia. Jika dilihat dari jumlah penduduknya yang berjumlah 260 juta orang, apakah mencari 20 orang pemain sepak bola yang berbakat itu sulit ? Sayangnya jumlah penduduk tidak berpengaruh dengan jumlah pemain berbakat. Kita ambil contoh saja negara Islandia yang memiliki penduduk 780 kali lebih kecil ketimbang Indonesia, dari jumlah penduduk yang sebegitu kecilnya mereka mampu masuk ke ajang Piala Dunia. Contoh lainnya adalah Uruguay, mereka juga memiliki jumlah penduduk yang lebih kecil ketimbang Indonesia tetapi mereka mampu masuk ke kompetisi bergengsi tersebut. Lalu bagaimana dengan Indonesia ? Ternyata permasalahan utamanya terletak pada pembinaan usia dini serta perencanaan jangka panjang. Kita intip saja Spanyol yang memiliki akademi La Masia yang selalu menghasilkan pemain kelas dunia yang berbakat. Pemerintah sana sangat mendukung program sport seperti ini sehingga mendapatkan perhatian lebih, berbeda dengan Indonesia. Mereka membina para atlet sedari kecil agar mampu memiliki fisik dan mental yang selevel dengan pemain profesional. Berbeda dengan cara mendidik di Indonesia. Jika di negeri kita, para pemain menjalani latihan berat hanya saat ada turnamen besar saja. Jika diibaratkan itu seperti belajar saat ujian hampir tiba. Memang latihan sebelum bertanding itu penting, tapi proses pelatihan tidak bisa hanya dimulai ketika ada pertandingan di depan mata saja, justru yang membuat fisik dan mental menjadi baik itu pelatihan saat tidak ada turnamen sekalipun. Belum lagi kasus korupsi oleh jajaran federasi sepakbola Indonesia dan mental kekerasan yang dianut oleh banyak pemain di Indonesia. Bayangkan saja jika mental seperti ini dibawa kedalam ajang sepakbola kelas internasional ? Bisa malu negara kita ini ! Tidak perlu jauh-jauh ke Piala Dunia, bahkan di ajang kompetisi selevel Asia saja Indonesia masih cukup memprihatinkan. Miris bukan ? Jangan bermimpi Indonesia bisa masuk Piala Dunia jika mainset dan mental pemain tidak diasah sejak dini. Memang kita harus mendukung atlet dalam negeri, tapi jika atlet yang didukung tidak kompeten, lalu apa yang harus didukung ? Semoga persepakbolaan Indonesia bisa maju seperti sepakbola di luar negeri.